CLICK HERE FOR BLOGGER TEMPLATES AND MYSPACE LAYOUTS »

11 Agustus 2009

Computer Generated Imagery

Dari sebuah ide untuk membuat satu kerja penghitungan lebih efektif, maka dibuatlah komputer. Pada mulanya digunakan teknologi vacuum tube, sehingga komputer pada saat itu sangat besar dan memerlukan banyak ruang. Awalnya hanya dipergunakan untuk menghitung, lalu IBM menggembangkan segala fitur, kompatibiltas, efisiensi dan efektfitas kerjanya. Komputer semakin kecil. Hingga hari ini komputer telah berevolusi menjadi laptop atau note book. Teknologi portable yang ringan dan mudah dibawa ke mana saja.

Dari sebuah khayalan sederhana untuk membuat gambar yang diam menjadi bergerak, maka ditemukanlah film. Pada awalnya manual dengan menggabungkan beberapa gambar diam dalam korelasi dan urutan peristiwa tertentu (frame to frame). Ketika kamera film ditemukan, berkembang pula eksplorasi film. Hingga saat ini hadir di ruang-ruang keluarga hampir di seluruh dunia.

Lagi-lagi berangkat dari sebuah ide untuk menampilkan ilusi tanpa adanya campur tangan manusia maka dikembangkanlah animasi. Saat ini animasi telah sampai pada 3 dimensi (3 D). Animasi 3 D awalnya berkembang dari bentuk animasi silhuet (bayangan), mirip wayang di Indonesia dan animasi boneka atau stop motion. Perkembangan di bidang teknologi, budaya dan perfilman konsep animasi diubah menjadi Computer Generated Imagery (CGI).

Belum lama ini hampir seluruh bioskop di Indonesia diputar film G.I. Joe. Sebuah film laga superhero bikinan Hollywood. Dalam film tersebut banyak ditampilkan berbagai adegan berbahaya, tembakan sinar laser, ledakan dahsyat sampai adegan ketika menara Eiffel hampir diluluhlantakkan dengan teknologi nano. Begitu dahsyat dan penuh sensasi visual. Seolah-olah semuanya nyata. Benarkah demikian? Beberapa adegan yang dilakukan oleh propotype animasi tokoh dan banyak lagi efek visual artistik yang dibuat sedemikian rupa dalam film G.I.Joe.

Film lain yang cukup monumental dan meraih penggemar luar biasa adalah Kungfu Panda. Film ini menampilkan tokoh-tokoh binatang yang cukup dikenal dalam mitologi China. Film produksi DreamWorks Animation SKG Inc ini melewati riset dan proses pembuatan yang cukup panjang, kurang lebih delapan tahun.

Film animasi anak buatan Malaysia, “Upin dan Ipin”, cerita tentang dua anak laki-laki kembar yang nakal. Film dengan latar belakang Islam dan melayu ini cukup menarik disimak sebagai film edukasi bagi anak.

Belakangan banyak juga diproduksi film animasi buatan Indonesia, terutama film-film yang dibuat secara independen dan beredar secara terbatas, maupun yang beredar secara komersil. Misalnya Home land. Termasuk juga film tayangan Indosiar yang diproduksi oleh Genta Buana Pitaloka, dan masih banyak lagi.

Jauh sebelum G.I Joe atau Kungfu Panda dan Upin Ipin dibuat, Film Hollywood yang pertama kali menggunakan Computer Generated Images (CGI) dua dimensi adalah Westworld (1973). Pada tahun 1976 dibuatlah film Futureworld. Film ini dianggap film hollywood pertama kali yang menggunakan CGI.

Baru pada tahun tahun 1995 dibuatlah film yang berjudul, ”Toy Story”. Film ini dibuat oleh salah satu perusahaan animasi terbesar saat ini, yaitu Pixar Film yang dibiayai dan dipasarkan The Walt Disney Company itu sukses besar sebagai film pertama yang secara penuh menggunakan teknologi komputer. Sejak saat itu studio animasi digital lain seperti Blue Sky Studios (Fox), DNA Productions (Paramount Pictures and Warner Bros.), Onation Studios (Paramount Pictures), Sony Pictures Animation (Columbia Pictures), DreamWorks, dan yang lainnya tak mau ketinggalan untuk memproduksi film sejenis.


Tentang Animasi

Computer Generated Image atau CGI dapat diartikan sebagai segala macam gambar yang dihasilkan dari kerja komputer dengan menggunakan software tertentu. Selanjutnya gambar-gambar yang semula diam, diolah sedemikian rupa dalam bentuk aplikasi tertentu.

Secara sederhana animasi atau motion graphic dapat diartikan sebagai upaya untuk menghidupkan urutan still image (gambar tidak bergerak). Animasi merupakan sebuah kreasi dari permainan irama melalui penggabungan rangkaian gambar. Dengan kata lain animasi merupakan sebuah penciptaan citra dan ilusi dari gambar-gambar yang sebenarnya tidak bergerak, dibuat sedemikian rupa sehingga seolah-olah menjadi bergerak. Sedangkan stop motion adalah teknik atau cara penggarapan yang dilakukan dengan frame per frame.

Dalam perkembangannya, stop motion animation sering disebut juga claymation, karena animasi ini sering menggunakan clay (plastisin/tanah liat) sebagai objek yang digerakkan. Berdasarkan teknik penggarapannya, selain limited animation, dan teknik yang paling baru adalah CGI atau Computer Generated Imagery.

Perkembangan animasi stop motion terus berjalan seiring dengan kecanggihan teknologi dan komputer animasi. Terbukti, sejak diperkenalkannya teknik baru, CGI atau Computer Generated Imagery di dunia animasi, tak lantas membuat stop motion dijauhi dari peminatnya. Malahan stop motion kini, semakin berjaya dengan kemudahan teknologi digital dan CGI. Film Corpse Bride yang digarap oleh Tim Burton misalnya. Film inilah yang pertama kali menggunakan teknologi full digital, peralatan yang dipakai kamera digital SLR still photography untuk merekam adegannya, dan untuk mengedit gambarnya menggunakan Apple’s Final Cut Pro.

Pada awalnya animasi yang dibuat berbentuk atau berbasis 2 dimensi (2 D). Pada saat ini animasi obyek yang dibuat hanya memperhatikan dua dimensi atau dua sisi obyek saja Yakni objek yang dianimasi mempunyai ukuran panjang (x-axis) dan lebar (y-axis), tanpa memikirkan atau mempertimbangkan sisi volume.

Realisasi nyata dari perkembangan animasi dua dimensi yang cukup revolusioner berupa dibuatnya film-film kartun. Seven Dwarfs (1937) dan Fantasia (1940) dari Walt Disney adalah karya-karya film kartun yang melegenda sampai sekarang.

CGI 2 D dipakai pertama kali pada film ”Westworld” (1973) karya novelis scifi Michael Crichton dan sekuelnya ”Futureworld” (1976) menggunakan CGI 3D untuk membuat tangan dan wajah yang dikerjakan oleh Edwin Catmull, ahli komputer grafik dari New York Institute of Technology (NYIT). Tapi, tidak semua film berhasil memberikan sentuhan animasi yang bagus. Film ”Tron” (1982) dan ”The Last Starfighter” (1984) termasuk yang gagal karena efek yang dibuat terlalu kaku dan tampak sekali buatan komputer.

Seiring berjalannya waktu, animasi komputer terus berkembang pesat. Terutama sejak diciptakannya animasi berbasis tiga dimensi (3D Animation). Animasi 3 D menambahkan volume obyek yang dianimasi, obyek yang dianimasikan mempunyai ukuran panjang, lebar, dan tinggi (Z-axis) maka objek dan pergerakannya hampir mendekati kenyataan aslinya.


Mulai sekitar tahun 2000, CGI memegang peran dominan untuk pemberian efek visual pada sebuah film. Teknologinya pun berkembang sehingga memungkinkan dalam sebuah adegan berbahaya, sang aktor digantikan oleh aktor ciptaan atau reka komputer. Figuran yang diciptakan dengan komputer seperti pada triloginya Peter Jackson, ”Lord of The Ring”, pun banyak dipakai untuk menciptakan adegan keramaian penuh sesak, tentu dengan bantuan perangkat lunak simulasi.

Salah satu efek CGI dalam film yang kurang dikenal, namun penting, adalah digital grading. Dengan efek ini warna asli hasil shooting direvisi menggunakan perangkat lunak untuk memberikan kesan sesuai dengan skenario. Bahkan digital grading digunakan unutk membuat reka mimic dan ekspresi hingga sesuatu yang detail, misalnya senyuman, tetes air mata, dll.



Sepintas Pembuatan Film Animasi dan Berbagai Efek Visual melalui Komputer


Banyak ragam perangkat lunak yang bisa digunakan untuk membuat gambar 2 D dan 3 D lengkap dengan berbagai efek yang dikehendaki. Beberapa software CGI yang digunakan untuk membuat animasi 2 D misalnya: Macromedia Flash, GlF Animation, Corel Rave. Bahkan kini, Corel Draw dan Photoshop sudah memiliki tools untuk membuat animasi dengan kapasitas tertentu.

Sedangkan software yang sering digunakan untuk membuat effect atau karakter animasi 3 D antara lain: Art of Illusion, Maya, 3 D Max, Blender, After Effect, Alias Wave Front AMA, Light Wave, dan Cinema 4D.

Dapat disimpulkan, beberapa fungsi CGI sebagai sebuah konsep sekaligus aplikasi dalam film antara lain: Membuat visual efek tertentu, misalkan membuat api, ledakan, membuat karakter tokoh tertentu, (2) Membuat film kartun dan animasi, (3) Membuat simulasi adegan sebelum take gambar, dll.

Pembuatan film animasi dan berbagai kecanggihan efek computer tentu saja memerlukan biaya yang tidak sedikit, minimal seperangkat komputer dengan spesifikasi dan kapasitas yang sesuai. Menurut AndyHendrickson, kepala produksi Dream Works, separuh dari anggaran biaya produksi yang kabarnya mencapai 90 juta dolar AS dipergunakan untuk animasi komputer.


Tak bisa dipungkiri kecanggihan teknologi semacam ini mempunyai peluang yang sangat besar ke depannya. Di Indonesia kian banyak bermunculan personal, komunitas, atau bahkan perusahaan yang secara khusus intens di dunia desain dan pembuatan film animasi. Banyak sekali orang Indonesia yang terlibat dalam pembuatan film animasi bahkan untuk film sekelas Hollywood.Menurut salah seorang kawan, yang kebetulan berprofesi sebagai game developer mengatakan bahwa “orang kita” tidak kalah dengan orang-orang Hollywood.