CLICK HERE FOR BLOGGER TEMPLATES AND MYSPACE LAYOUTS »

11 Juli 2009

Yogyakarta 02.15 dini hari

Sastra dan seni pada umumnya adalah wilayah intelektual untuk mengungkap atau bahkan menjawab realitas sosial dalam satu relevansi simbolik.
Disadari atau tidak kita telah terjebak dalam satu pencitraan yang senantiasa menempatkan ilmu eksakta pada strata yang lebih tinggi, seolah-olah wilayah intelektual hanya melekat pada orang-orang yang pandai berhitung dengan rumus-rumus ilmu pasti yang cukup rumit. Seolah-olah Dharwin, Newton, Einstein adalah orang-orang yang paling berjasa pada evolusi peradaban umat manusia. Dimanakah posisi seni?
Walmiki merubah dunia dengan kisah Ramayana, Sopochles dengan trilogi Oidipus, Wyasa dengan Mahabarata, Shakespare dengan Romeo&Juliet. Muncul pertanyaan kembali perubahan apakah yang mereka lakukan. Hakikat kemanusiaan.
Seni hadir tidak boleh terjebak pada wilayah-wilayah pragmatis dan verbal, seni adalah wilayah intelektual dalam wilayah pertaruhan dan pertarungan simbolik yang sangat kompleks.....................................(ngantuk tenan)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar